Mendengar nama
kuliner ini anda pasti membayangkan suatu penganan yang pedas dan panas. Benar dia
adalah gehu “pedas hot jeletot”. Kata hot yang artinya panas, dan “jeletot”
dalam bahasa sunda adalah sensasi mata melotot, memang sangat menggambarkan rasa isi
gorengan tersebut. Makanan ini sangat sederhana. Murah meriah dan sangat bergizi. Dari bahan
baku kacang
kedelai, olahan tahu dapat ditemukan beragam. Mulai dari tahu Sumedang, tahu
Lembang, tahu Cibuntu, tahu gejrot Cirebon, tahu brintik unik dan tahu dengan
isi sayuran seperti tauge dan wortel yang lebih dikenal dengan gehu. Tapi
untuk makanan gehu yang satu ini dipastikan memiliki citarasa dan nama yang
unik, menarik dan menggelitik. Rasanya yang berbeda dari gehu biasa sangat
cocok bagi Anda para pecinta kuliner pedas. Sebab, gehu yang satu ini ditambah
dengan cabai rawit didalamnya. Jadi Anda tidak perlu lagi meminta cabai rawit
yang biasanya menjadi teman gehu hangat.
Selain itu, potongan tahu yang cukup besar dengan isi kol daging sapi
cincang dapat menambah meriah isinya dan akan membuat Anda ketagihan.
Sajian ini sangat
kental aroma cabai rawit yang bercampur dengan wangi gorengan. Begitu digigit,
pada kunyahan pertama rasa pedasnya mulai tersa memanasi rongga mulut. Hmm…
siapkan saja segelas air putih didepan Anda untuk penawar pedas.
Cita rasa yang khas,
dengan racikan bumbu istimewa, tampaknya membuat penggemar Gehu “Pedas Hot
Jeletot” rela antre dan dan dating kembali membeli.Karena rasanya yang
pedas itu bisa-bisa membuat anda ketagihan dan terus-terusan ingin
mencicipinya. Biasanya, agar sensasi panas pedasnya tidak terlalu terasa, Anda
bisa memakan gehu ini dengan nasi putih panas. Gehu sangat cocok dijadukan
sebagai cemilan yang mengenyangkan dikala cuaca dingin maupun hujan. Gorengan
memang banyak bermuculan dengan gerai-gerai kecil yang tersebar dipelataran
toko swalayan. Sebut saja didaerah jalan Gegerkalong, jalan Pajajaran, jalan
Pasir Kaliki,
jalan Dipati Ukur, jalan Antapani dan jalan Buah Batu. Tidak hanya di Bandung. Warga luar kota Bandung
pun sekarang sudah bisa mencicipi “hot”-nya sang gehu. Gerai sederhana yang
hanya bermodal gerobak putih berhiaskan spanduk berwarna putih berhiaskan
spanduk berwarna merah hitam bertuliskan “Gehu Pedas Hot Jeletot” buka setiap
hari mulai siang hingga sore hari.
Soal harga, gehu
pedas dibandrol Rp. 2.000 per buahnya. Jika dibandingkan dengan gorengan gehu
yang ada, harganya memang lebih tinggi dua kali lipat. Meski demikian,
perbedaan harga memang sebanding dengan sensasi yang Anda dapat.
Mengenai pilihan
rasa, ada dua varian yang bisa dicoba, yaitu gehu pedas biasa dan gehu pedas
hot jeletot yang ditambahkan isian daging sapi cincang.
tugas Dosen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar